kinemaster.co.id – Rumor mengenai rencana Samsung untuk berhenti menggunakan sensor ToF pada seri Galaxy S terbarunya mendatang memang telah ramai beredar beberapa waktu lalu. Akan tetapi sekarang, muncul sebuah laporan baru mengenai pengajuan merek dagang untuk sensor ToF ISOCELL Vizion yang dikembangkan oleh Samsung di EUIOP (European Union Intellectual Property Office). Seperti apa beritanya? Berikut ulasannya.
Kabar ini pertama kali datang dari halaman LetsGoDigital, sebuah situs publikasi terkenal untuk urusan paten dan merek dagang. Dari artikel yang dimuat oleh halaman tersebut tercatat, Samsung baru mendaftarkan paten-nya tersebut pada tanggal 18 September lalu dengan merek dagang “ISOCELL Vizion”. Sensor tersebut diklasifikasi-kan di bawah kelas 9, yang artinya merupakan kelas untuk sensor optik ToF, dan pemodelan 3D.
Dari informasi tersebut kita tentu sudah bisa menarik kesimpulan, bahwa sensor yang dikembangkan Samsung tersebut merupakan sensor ToF. Menariknya, kabar ini sangat bertentangan dengan laporan beberapa waktu lalu yang mengatakan Samsung berencana membuang sensor ToF untuk model ponsel terbarunya mendatang. Apakah ini artinya Samsung belum selesai dengan sensor ToF dan berencana untuk mengembangkan sensor-nya sendiri?
Inefisiensi sensor ToF Samsung
Selain mengukur jarak dan volume, sensor ToF juga dapat menjalankan fungsi lain. Beberapa termasuk pemindaian dalam ruangan, pengenalan objek dan gerakan, dan terutama pencitraan 3D yang berguna untuk pengalaman AR dan VR. Namun, sensor ToF yang dimiliki Samsung saat ini tertinggal cukup jauh dengan milik Apple.
Kenyataannya, Sensor ToF milik Samsung saat ini tidak berdaya di kondisi kurang cahaya, ditambah sangat buruk dalam akurasi untuk objek berjarak jauh. Sensor ToF atau disebut Depth Vision yang digunakan pada seri Flagship S10 dan S20 hanya memiliki jangkauan sejauh 3 meter saja. Bayangkan dengan sensor yang digunakan Apple, yang mana memiliki jarak jangkauan langsung sejauh 6 meter.
Sensor ToF ISOCELL Vizion harapan terakhir Samsung?
Sebenarnya kurang adil membandingkan sensor ToF milik Samsung dengan Apple, dimana modul yang digunakan Apple dikembangkan langsung oleh SONY. Meski begitu, ini juga menjadi pertanda bagus bahwa Samsung masih belum menyerah dengan sensor ToF miliknya.
Mungkin saja raksasa teknologi asal Korea tersebut telah memecahkan cara untuk meningkatkan efisiensi sensor ToF rancangan terbarunya. Setidaknya Samsung masih memiliki waktu beberapa bulan lagi menjelang peluncuran Galaxy S21 atau S30 nantinya.