IDC: Smartphone Kelas Menengah Paling Laris Sepanjang Q2 2020

kinemaster.co.id – Tahun ini, hampir seluruh negara di dunia mengalami krisis ekonomi akibat pandemi virus COVID-19. Hal tersebut berdampak pada sepinya penjualan ponsel pintar di seluruh dunia, terbukti beberapa seri ponsel flagship saat ini dijual dengan potongan harga cukup menarik.

Menariknya di tengah situasi yang tidak menentu ini, muncul sebuah fenomena unik dimana angka permintaan untuk ponsel kelas menengah justru meningkat. Ini menunjukkan kebutuhan akan ponsel pintar di tengah krisis masih cukup tinggi, hanya minat pasar yang sedikit berubah.

Sebuah studi yang dilakukan oleh IDC (International Data Corporation) menunjukkan, saat ini smartphone kelas menengah ke bawah (<$400) mendominasi pengiriman di seluruh dunia dengan pangsa pasar mencapai 60% pada Q2 2020. Riset tersebut dilakukan di wilayah sensitif harga seperti Asia (kecuali Jepang & Cina), Amerika Latin, MEA (Timur Tengah & Afrika), dan CEE (Eropa Tengah). Dimana pada wilayah tersebut  85% pasar dimiliki oleh smartphone dengan harga di bawah $ 400. Bahkan di negara maju seperti AS, pangsa pasar smartphone di bawah $ 200 juga ikut naik menjadi 27% di Q2.

Dominasi perusahaan China di bawah $ 400

Menurut laporan IDC tersebut, merek ponsel asal Cina menjadi kontributor utama fenomena ini. Huawei, OPPO, Xiaomi, VIVO, dan Samsung (Korea), menjadi merek yang mendominasi pengapalan smartphone kelas menengah ini. Alasannya tentu saja karena banyaknya produk mereka yang mengisi hampir di setiap segmen.

Meski begitu, merek premium seperti Apple tampaknya juga sedikit berkontribusi dalam fenomena ini. Tercatat, Apple berhasil menjual iPhone SE yang notabene merupakan varian termurah dari produknya hampir 10 juta unit di Q2 2020.

Hampir 73% dari pengiriman smartphone pada tahun 2020 diperkirakan akan didominasi oleh perangkat dengan harga di bawah $ 400. Namun, IDC menyebutkan bahwa nilai keseluruhan smartphone tahun ini akan tetap turun 7,9% yaitu $ 422,4 miliar dari $ 458,5 miliar di tahun 2019 lalu.

Wabah pandemi telah mengakibatkan terganggunya rantai pasokan komponen. Ditambah aturan baru ‘New Normal’ untuk industri manufaktur, sangat berdampak pada jadwal proses produksi oleh vendor. Jika permintaan akan perangkat kelas menengah ini dapat bertahan sepanjang tahun ini, pengiriman diharapkan juga dapat tumbuh lebih dari 63% pada tahun 2021 mendatang.

Prospek segmen menengah ke atas

Perangkat kelas menengah ke atas ($ 400-600) mencatatkan pangsa 11,6% pada Q2 2020. Nabila Popal, Direktur Riset IDC mengatakan, “IDC berharap pertumbuhan tercepat akan diikuti oleh perangkat dengan rentang harga $ 400-600, seiring dengan kebutuhan perangkat dengan dukungan 5G, dengan kisaran harga rata – rata menjadi $ 465 di tahun 2024 mendatang″.